ketika tangan tidak bisa mengenggam
lidah mencoba untuk berucap
nurani meronta untuk jujur
kewarasanku musnah seketika
keberanian itu entah datang dari arah mana
dan ketika cinta terucap
hati tenang nuranipun senang
tapi jiwa ini terpukul menahan malu
jiwa ini ingin menarik cinta yang terucap
namun kayu telah terbakr dan menjadi abu
air mata darahpun tak bisa mengobati penyesalan
mengapa keberanian itu datang?
mengapa nurani ini terlalu polos?
mengapa hati ini mulai gegabah?
dan mengapa cinta itu mesti terucap?
marahkah, kesalkah, sedihkah???
bukan!! tapi malu
malu kepada jiwa yang mencoba untuk menahan
lidah mencoba untuk berucap
nurani meronta untuk jujur
kewarasanku musnah seketika
keberanian itu entah datang dari arah mana
dan ketika cinta terucap
hati tenang nuranipun senang
tapi jiwa ini terpukul menahan malu
jiwa ini ingin menarik cinta yang terucap
namun kayu telah terbakr dan menjadi abu
air mata darahpun tak bisa mengobati penyesalan
mengapa keberanian itu datang?
mengapa nurani ini terlalu polos?
mengapa hati ini mulai gegabah?
dan mengapa cinta itu mesti terucap?
marahkah, kesalkah, sedihkah???
bukan!! tapi malu
malu kepada jiwa yang mencoba untuk menahan
0 komentar:
Posting Komentar